Cerita tentang Air Mancur Saint-Michel, Paris

Tempat Wisata di Paris

Banyak tempat wisata yang menarik yang saya temukan dalam perjalanan di Kota Paris. Sama halnya dengan Kota Roma, di setiap sisi kota tersebut kita bisa menemukan berbagai warisan sejarah entah itu seni, politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.

Setelah mengunjungi Musee de Cluny, saya melintasi Boulevard Saint Michel ke arah Sungai Seine. Sebelum sampai di Katedral terkenal di Kota Paris yaitu Katedral Notre-Dame, di sisi kiri jalan saya menemukan salah satu landmark yang terkenal di Kota Paris yaitu air mancur Saint Michel.

Tempat Wisata di Paris

Air mancur ini adalah bagian dari projek rekonstruksi Kota Paris di bawah pengawasan Baron Haussmann selama kekaisaran kedua di Perancis. Pada tahun 1855, Haussmann menyelesaikan boulevard yang sangat besar yang awalnya disebut sebagai Boulevard de Sébastopol-rive-gauche atau sekarang disebut sebagai Boulevard Saint Michel. Gabriel Davioud adalah nama arsitek yang merancang air mancur ini pada tahun 1856.

Gabriel Davioud mendedikasikan rancangannya untuk perdamaian dan meletakkan rancangannya di pusat alun-alun yang sekarang menjadi salah satu tempat wisata di Kota Paris. Setelah berbagai macam perubahan rancangan, pada Juni 1958 dimulailah pembangunan air mancur Saint Michel di mana tokoh utamanya adalah Malaikat Agung Michael yang sedang bertarung dengan iblis. Patung tersebut diresmikan pada 15 Agustus 1860.

Tempat Wisata di Paris

Saya cukup berkesan dengan berbagai peninggalan bersejarah yang ada di Kota Paris dan bagaimana mereka merawat berbagai peninggalan bersejarahnya dan menjadikannya tempat wisata yang menarik. Meski selama tahun 1871 terjadi berbagai pemberontakan yang mengakibatkan kerusakan pada patung tersebut serta simbol-simbol lain dari Louis Napoleon, Davioud memperbaiki air mancur tersebut pada 1893 dan masih berdiri sampai saat ini.

Bagaimana refleksi saya melihat Indonesia? Di setiap sudut kota Jakarta ada berbagai tempat wisata yang menarik yang bisa saya temukan, akan tetapi sayangnya tempat-tempat wisata itu tidak dirawat.

Contohnya Patung Selamat Datang di Bunderan Hotel Indonesia, kerap dijadikan lokasi untuk demo dan tidak heran setelah demo, saya banyak melihat sampah berhamburan dan taman yang sudah berantakan terinjak. Atau saat saya mengunjungi Monumen Nasional, tidak heran setiap akhir pekan taman indah di Monas penuh dengan sampah dan banyak pedagang kaki lima yang menambah sembrawut peninggalan bersejarah. Saat ditertibkan dan direleokasi agar bisa rapih, malah ngamuk dan tidak segan merusak yang ada di dalamnya. Mari kita jaga tempat wisata bersejarah yang ada di sudut-sudut kota kita.

Tempat Wisata di Paris

Salam, Jelajah Dunia

7 comments

  1. […] Père Lachaise adalah salah satu pemakaman terbesar dan tertua di Kota Paris. Untuk menemukan salah satu tokoh filsafat bernama Merleau-Ponty, susahnya bukan main. Coba […]

    Like

  2. […] de Triomphe itu adalah salah satu monumen dan tempat wisata yang sangat terkenal di Kota Paris. Jika saya menonton film yang berhubungan dengan Kota Paris, pasti monumen […]

    Like

  3. […] wisata bersejarah ini adalah salah satu tujuan utama saya saat mengunjungi Paris. Saya masih ingat sejarah dunia yang saya pelajari di SMU Kolese Gonzaga, alun-alun ini menjadi […]

    Like

  4. […] Suatu ketika Héloïse dan Abélard sempat bertemu secara singkat dalam suatu perayaan di Paris. Saat itu mereka menyadari bahwa cinta yang mereka bagikan satu sama lain adalah alasan dari […]

    Like

  5. […] Jangan lewatkan mengunjungi tempat wisata Palais Garnier jika berkunjung ke Kota Paris. […]

    Like

  6. […] adalah pasar jalanan yang juga pernah saya temukan ketika saya melakukan perjalanan di Kota Paris. Saya mengunjungi pasar di Kota Sochi saat itu untuk mencari hadiah bagi Thom dan Gina Faulkner […]

    Like

  7. […] Louvre merupakan salah satu landmark dan tempat wisata Kota Paris. Lokasi Museum Louvre tepatnya agak ke sebelah timur dekat dengan Place de la Concorde. Dari Place […]

    Like

Leave a comment